Dinas Pendidikan Kota Bogor Samakan Langkah dalam Mengelola Sampah di Sekolah

BOGOR-WARTABOGOR.id- Dalam rangka menanamkan pentingnya peduli sampah sejak dini, Dinas pendidikan kota Bogor mengundang kepala sekolah SD potensial se Kota Bogor untuk mengikuti pelatihan pengelolaan sampah di Sekolah yang diadakan di Hotel Agria Bogor, Kamis (28/11).

Pada kesempatan pelatihan ini langsung dibuka oleh kasi Kurikulum SD yaitu Hj. Yayah Komariah, S.Pd, M.P.d. Para narasumber yang hadir dari Ecopedia Foundation yaitu kang Darga, Kang Elan dan kang Gigin yang menyampaikan materi Gaya Hidup Minim Sampah, Pemanfaatan Sampah dan Bank Sampah di Sekolah.

Sambutan kasi Kurikulum SD Hj. Yayah Komariah, S.Pd, M.P.d.

“Pada hari ini kita akan belajar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan menjadi sekolah yang potensial, tentunya diawali dari program sekolah kinclong, sekolah kinclong itu adalah sekolah yang bersih, sehat dan hijau”ungkap bu Hj. Yayah Komariah, S.Pd, M.P.d. dalam sambutannya.

“Seperti kita kitahui, Indonesia adalah penghasil sampah terbesar kedua di dunia, yang menjadi masalah adalah sampah itu dibuang kemana, masyarakat masih menganggap semua tempat itu adalah tempat sampah, di gunung,di laut, di darat semua menjadi tempat sampah”kata Elan Jaelani.

“Anak sekolah itu sekarang harus menjadi guru di rumahnya, setelah terbiasa menyikapi sampah di sekolah maka dia akan mengoreksi kebiasaan ayah ibunya di rumah ketika belum menyikapi sampah dengan baik, maka dengan demikian kalau di sekolah itu ada 300 atau 400 anak, maka sampah akan berkurang 300 atau 400 rumah juga”tambah kang Elan.

Materi kedua disampaikan oleh kang Gigin yang menyampaikan bagaimana memanfaatkan sampah, yang organik bisa menjadi kompos, anorganik bisa masuk bank sampah, dibuat kerajinan dan yang paling mudah dan semua orang pasti bisa yaitu membuat Ecobrick.

“Ecobrick ini sangat luar biasa, mudah cara membuatnya tetapi besar dampaknya karena bisa mengurangi banyak tumpukan sampah, setelah jadi Ecobrick maka kita bisa memanfaatkannya untuk berbagai kerajinan dari sampah ini”tambah kang Gigin.

Sedangkan kang Darga menyampaikan materi Bank Sampah sebagai salah satu solusi untuk menyikapi sampah anorganik. “Bedanya pengepul dan bank sampah adalah dari edukasi, pengepul murni bisnis sedangkan bank sampah itu sosial bisnis, kita tetap mengedukasi masyarakat agar terus mengurangi sampah, memilah bahkan mencegah dari menghasilkan sampah. tetapi kalau terlanjur menghasilkan sampah, maka setelah dipilah bisa disetorkan ke bank sampah” kata kang Darga.

Peserta pelatihan yang terdiri dari kepala sekolah SD se Kota Bogor ini sangat antusias dan semangat dari pagi sampai sore menyimak tuntas materi yang disampaikan oleh narasumber, pada sesi terakhir peserta diajak membuat Rencana Tindak lanjut (RTL) setelah menyimak materi dari narasumber.