Sikapi Isu Kesenjangan, Pegiat Sosial dari Berbagai Lembaga dan Komunitas di Bogor Lakukan Silaturahim

BOGOR-WARTABOGOR.id-Pertemuan santai menjelang sore itu diawali dengan makan siang Mie Ayam sambil saling lempar canda dan bercerita pengalaman di komunitas dan lembaga masing-masing, ngobrol santai ini dilakukan di lantai dasar kantor ACT sebagai tuan rumah, yang beralamat di Jl. Achmad Adnawijaya No. 65 B Kp.Parung Jambu kelurahan Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor.

Setelah mengulas pengalaman masing-masing dan berkenalan, peserta menyampaikan sikap masing-masing terhadap kondisi terkini, suasanapun mulai terasa lebih formal. Hadir dalam silaturahim tersebut perwakilan-perwakilan dari Lembaga dan Komunitas yaitu ACT, Rumah Zakat, Baznas, Tagana, BSC, Ecopedia, Sahabat Kita Indonesia, Desa Mentari, Relindo, Perpustakaan Sampah, PKH, Bank Sampah Barokah, Komunitas Ecobrick Bogor. Ideru, P2TP2A dan KRN.

Diskusi para pegiat Sosial Bogor

“Selamat datang di kantor kami, kantor untuk kepentingan umat, kami sangat senang sekali kedatangan teman-teman semuanya, Alhamdulillah akhirnya kita sama-sama bisa silaturahim dan berkumpul disini, Insya Allah Kehadiran ACT di Kota Bogor ini semoga bisa melengkapi teman-teman dan bisa bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat ” kata Catur Widodo, perwakilan dari ACT sebagai tuan rumah, Selasa (24/12).

“kami ada program pelayanan kesehatan untuk 72 titik di Kota dan kabupaten Bogor kerjasama dengan Wuling Motors, jika teman-teman ingin mengajukan untuk di Kelurahan atau Desanya insya Allah denga senang hati bisa kita koordinasikan, selain itu Rumah Zakat juga ada program Desa Berdaya di beberapa Desa dan kelurahan di Kota Bogor, ini juga bisa berkolaborasi dengan teman-teman semuanya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khususnya di Desa dan Kelurahan tersebut, pokoknya kami siap kerjasama dengan teman-teman tentunya dengan SOP yang ada di Rumah Zakat” Ujar Iwan TS perwakilan dari Rumah Zakat.

“Kita sering berdiskusi dengan teman-teman, tapi memang kesulitan tempat, kadang kita mengadakannya di Sempur dan itu juga hanya menampung beberapa orang, tapi Alhmadulillah sekarang ada ACT yang siap menampung kita, dan nanti kita akan adain lagi pembahasan-pembahasan yang lebih mengerucut, karena permasalahan masyarakat itu tidak hanya pada saat adanya bencana, tetapi kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya itu memanggil kita untuk diselesaikan” ungkap bang Iwan Firdaus perwakilan dari BSC.

Kesenjangan sosial ini hampir terjadi di semua negara, termasuk Indonesia yang sangat terlihat jelas antara orang kaya dan orang miskin, pejabat dan rakyat. Salah satu faktor terjadinya kesenjangan sosial ini adalah kemiskinan, dimana masyarakat belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti sandang, pangan, papan dan pendidikan.

Untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan ini dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan lembaga-lembaga sosial lainnya agar bisa saling melengkapi satu dengan yang lainnya.