SUBANG – WARTA BOGOR Youth Enterpreneurship and Employment Services (YESS) yang merupakan sinergi dari Kementerian Pertanian dengan lembaga pendanaan internasional yang bergerak di sektor pertanian yaitu International Fund for Agricultural Development (IFAD), yang terus fokus pada penumbuhan petani muda serta wirausaha muda pertanian.
Untuk itu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor selaku Provincial Project and Implementation Unit (PPIU) di Jawa Barat melaksanakan kegiatan pelatihan yang dikelola oleh DIT di setiap daerah binaan. Salah satunya di BDSP Sagala Herang, Subang pada pekan lalu.
Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan berwirausaha pertanian. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.
“Dan hal tersebut harus didukung oleh kapasitas SDM Pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing,” ujar SYL.
Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegasnya.
Menurutnya, para petani milenial harus bisa menggunakan teknologi dan kreatif contohnya dalam memasarkan produknya karena branding adalah penting di zaman sekarang.
Tati hartati, selaku koordinator penyuluh pertanian BPP Kecamatan Sagala Herang Kabupaten subang menyampaikan bahwa pemerintah mengajak warga masyarakat khususnya pemuda milenial yang belum memiliki usaha untuk memiliki keinginan, dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam usaha dengan mencari dan memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada di masing-masing desa.
“Untuk yang sudah memiliki usaha kami dorong untuk meningkatkan Kembali kualitas dan kuantitas produksi melalui pemanfaatan program YESS ini”, ujar Tati.
Sementara itu, Cecep Taufik, dari Tim Teknis DIT Kabupaten Subang mengisi kegiatan pelatihan ini sebagai narasumber, beliau menyampaikan bahwa dalam menentukan suatu usaha kita harus melihat dan memastikan apakah pasarnya ada atau tidak ada, apakah banyak atau sedikit. Dan beliau juga menekankan Kembali kepada peserta CPM (calon penerima Manfaat) bahwa tujuan dari program YESS yaitu program kementerian pertanian untuk mengembangkan kewirausahaan pada pertanian pedesaan yang memiliki dua tujuan, yaitu menciptakan wirausahawan muda dan menciptakan tenaga kerja yang kompeten. Jadi diharapkan program ini harus benar-benar dimanfaatkan dan dimaksimalkan sehingga mendapatkan output sesuai dengan tujuan dari program YESS.
Kegiatan yang bertemakan peningkatan kapasitas pemuda melalui workshop motivasi bisnis bagi pemula (Business Motivation Pathway) dilaksanakan di kantor Balai Penyuluh Pertanian BDSP kecamatan Sagala Herang kabupaten subang, kegiatan pelatihan motivasi bisnis ini di ikuti oleh 30 peserta, dimana acara tersebut didominasi oleh milenial perempuan dengan jumlah 18 orang dan laki-laki sebanyak 12 orang. Yang masing-masing mewakili 8 desa di kecamatan Sagala Herang.
Dalam pelatihan bisnis bagi pemula ini, peserta dimotivasi bagaimana membangun karakter jiwa wirausaha, ciri wirausaha, karakteristik wirausaha, manfaat dan tujuan wirausaha.
Para peserta CPM (calon penerima Manfaat) juga ikut serta dalam menilai pola pikir dan karakter peserta untuk menjadi wirausaha dengan cara menjawab sekitar 55 pertanyaan yang mana hasilnya berupa skor yang akan di olah dan hasilnya akan menentukan apakah peserta termasuk kedalam salah satu dari 10 KKP (Karakter Kewirausahaan Pribadi) dimana karakter tersebut adalah pencarian peluang, orang yang gigih dan tekun, ketaatan kepada kontrak kerja, tuntutan terhadap kualitas dan efisiensi, pengambilan resiko, penetapan tujuan, pencarian informasi, perencana dan monitoring, persuasi dan percaya diri.
Dengan peserta mengetahui karakter dirinya sendiri akan lebih mudah diarahkan dan mengenali kemampuan sendiri yang mana ini akan memudahkan dalam identifikasi jenis usaha apa yang cocok untuk peserta yang ditambahkan dengan teori psikologi JOHARI WINDOW yang dipaparkan di dalam kesempatan terakhir setelah pengetesan karakter.
Pewarta: Irwan Julya
Editor: Ardianinda Wisda