JAKARTA – WARTA BOGOR – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf memastikan program Sekolah Rakyat akan beroperasi penuh pada awal Agustus 2025.
Sebanyak 100 lokasi Sekolah Rakyat ditargetkan mulai aktif dengan 63 sekolah rintisan berjalan pertengahan Juli, disusul 37 sekolah lainnya pada akhir bulan ini.
“Insyaallah awal Agustus, 100 Sekolah Rakyat sudah berjalan sesuai target,” kata Saifullah usai Rapat Tingkat Menteri di Jakarta, Selasa, (8/7/2025).
Sekolah Rakyat dirancang bagi anak usia 7–18 tahun dari keluarga miskin yang kesulitan mengakses pendidikan.
Berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) per 25 Juni 2025, tercatat ada 422 ribu anak dari kelompok tersebut yang tidak sekolah atau putus sekolah. Ini merupakan bagian dari total 4,1 juta anak (7%) dalam kategori usia tersebut di seluruh Indonesia.
Pada tahap awal, akan ada 9.700 siswa yang terlibat. Sebelum pembelajaran dimulai, setiap siswa akan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Apabila ada yang belum sehat, mereka akan dipulihkan terlebih dahulu agar dapat mengikuti program dengan optimal.
Sekolah Rakyat juga memprioritaskan pendekatan yang humanis. Selain materi pelajaran dasar, anak-anak akan mendapatkan pendampingan orientasi karena sekolah masih berstatus rintisan.
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu strategi utama pemerintah untuk menghapus kemiskinan ekstrem pada 2026 dan menurunkan angka kemiskinan umum ke 4,5% pada 2029.
Menurut Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, intervensi pendidikan ini tidak hanya membantu anak-anak kembali ke sekolah, tetapi juga menjadi strategi jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan.
“Mayoritas kepala keluarga miskin ekstrem hanya lulus SD atau bahkan ada juga yang tidak sekolah. Program Sekolah Rakyat ini membantu memperbaiki masa depan keluarga dan anak-anak,” kata Amalia.
Gus Ipul berharap seluruh proses berjalan lancar hingga program ini bisa diresmikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Sumber: Radar Bogor.com