Tingginya Angka Siswa Putus Sekolah, Camat Bogor Selatan Minta Penambahan SMP dan SMA

BOGOR – WARTA BOGOR – Tingginya angka siswa putus sekolah di wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor, membuat Camat Bogor Selatan, Irman Khaeruddin meminta pemerintah menambah bangunan SMP dan SMA dalam Musrenbang RKPD 2026.

Irman mengatakan Bogor Selatan masih menjadi wilayah penyumbang terbesar angka putus sekolah di Kota Bogor saat ini.

“Kita di Kota Bogor kan baru 10,72 tahun dan Bogor Selatan memang kurang dari itu, se-kota Bogor, makanya angka putus sekolah masih tinggi,” ujar nya dalam Musrenbang yang digelar di Eka Wedding Galeri, Rancamaya.

Irman mencontohkan seperti di kelurahan Kertamaya tidak memiliki SMP sehingga harus sekolah ke kelurahan lain. Saat ini total SMP negeri di wilayah ini yaitu 4 SMP dan 2 SMA/SMK.

Bila ini dibiarkan terus menerus maka sistem zonasi akan sangat memberangkatkan sekolah yang harus menampung banyak siswa. Mereka pun minta minimal ada 1 SD, SMP dan SMA/SMK yang dibangun di Bogor Selatan kedepannya.

“Memang usulan kita seperti itu, makanya kenapa di laporan saya menginginkan seperti itu, semestinya ada progresnya dari Pemkot Bogor, karena bukan untuk saya lah, untuk masyarakat juga,” ucapnya.

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah lahan untuk pembangunan sekolah di Kertamaya dan Mulyaharja.

Dia berharap ini akan disetujui oleh Disdik untuk ditindaklanjuti sebagai sekolah baru.

Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari menyebut Musrenbang ini harus merumuskan dengan baik program prioritas apa yang ingin dicapai. Semua pihak RT, RW, dan LPM harus mengkomunikasikan dengan betul program yang diusulkan.

“Alangkah Indahnya berbekal data base anggota DPRD Kota Bogor datang ke konstituen. Sistem akan ke arah sana database dari handphone, disosialisasikan dan membuat berbincang dengan warga,” tuturnya.

Berkaitan sekolah, dia mengakui perlu ada penambahan SMP dan SMA baru. Dia berharap program ini akan dikerjakan oleh pemerintahan yang baru.

“Agar bisa melihat data dengan jelas, minimal untuk PPDB tahun ini, bisa dilihat ini dalam peta. Nanti orang tua siswa bisa mengklik peta, mana sebaran sekolahnya. Tahap pertama ini bisa didata kelas 5 dan 6 SD untuk tahun 2026 sampai seterusnya,” jelasnya.

 

 

 

Sumber: Radar Bogor