BOGOR – WARTA BOGOR – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan tingkat inflasi di Kota Bogor meningkat pada Agustus 2023 yakni di angka 4,03 persen. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan inflasi nasional yang hanya diangka 3,27 persen.
Hal itu dibenarkan Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor, Syarifah Sofiah. Ia mengatakan biasanya pihaknya berhasil menjaga inflasi namun kali ini tingkat inflasi Kota Bogor justru melebihi inflasi nasional.
Syarifah mengatakan hal itu terjadi karena beberapa faktor, yang pertama yaitu meningkatnya harga beras dalam beberapa waktu terakhir. Kedua, akibat masa kemarau yang membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan.
“Untuk Kota Bogor ada beberapa (kekeringan) tapi masih bisa terkendali. Namun karena Kota Bogor bukan produsen jadi bergantung ke wilayah lain. Dan kekeringan ini mempengaruhi produksi tanaman,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor itu, pada Selasa (19/9/2023).
Melihat kondisi ini, Pemkot Kota Bogor bersama Badan Pangan Nasional dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Manunggal, Kecamatan Bogor Barat.
Pada kegiatan tersebut menyajikan bazar bahan-bahan pangan murah seperti beras 5 kg seharga Rp53 ribu dan minyak seharga Rp14 ribu per liter. Syarifah berharap kegiatan itu dapat mendekatkan masyarakat pada harga pangan yang terjangkau.
“Jika di luar harga beras rata-rata sudah mencapai Rp12 ribu per kilo, disini hanya sekitar Rp10.900. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa terus dilaksanakan sehingga bisa menurunkan harga pangan,” ucapnya.
Sumber: Radar Bogor