LAMPUNG UTARA-WARTABOGOR.id – Masa Pandemi COVID-19, metode pembelajaran di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menjadi pembelajaran online dan mahasiswa kembali ke kampung halaman. Namun disana, mahasiswa masih tetap melakukan pendampingan dan pemanfaatan peluang sumberdaya.
Seperti yang dilakukan seorang mahasiswa Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) Polbangtan Bogor, Fadillah Fitrian Astanto yang mencoba merintis usaha di daerah asalnya Desa Negara Tulang Bawang, Kec. Bungamayang Kab. Lampung Utara.
Dengan ilmu dan kemampuan dibidang pertanian yang dimiliki, dirinya memilih untuk bercocok tanam kangkung alasannya karena perawatannya mudah dan panennya capat, memanfaatkan lahan disekitar rumah untuk dikelola menjadi ladang kangkung, dan iklim di daerahnya sangat mendukung untuk bercocok tanam hortikultura seperti sayuran.
Astanto pun menggunakan pupuk organik untuk mencukupi kebutuhan tanaman, alasan menggunakan pupuk organik karena alami, dan bisa di olah sendiri dari kotoran ternak.
Untuk mendistribusikan hasil panen sayuran, astanto menjualnya ke pada masyarakat disekitar desa dan bersama orang tua juga menjualnya kepasar. Pertanian itu mengasikkan, menguntungkan, dan menantang, apabila dikerjakan dengan tekun tutur astanto.
Walaupun usaha masih tergolong baru, tetapi ia terus semangat berusaha mengembangkan sayapnya di dunia pertanian agar memotivasi anak muda untuk menjadi petani milenial yang sukses membangun negeri.
Upaya yang dilakukan Fadillah merupakan jawaban dari arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang selalu menekankan generasi milenial harus memiliki kesiapan dan kesigapan dalam menghadapi tantangan.
“Generasi milienial pertanian harus mampu memecahkan segala persoalan dengan cara-cara baru berbasis teknologi”, pesan Mentan dihadapan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) beberapa waktu yang lalu.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, pun mengamini pesan Mentan. Ia menegaskan, mahasiswa Polbangtan/PEPI sudah seharusnya menjadi motor penggerak transformasi pertanian tradisional Indonesia menuju modern, sesuai kodratnya sebagai generasi milenial.
Pewarta : Arif Prastiyanto
Sumber : Aditia Bukit (Polbangtan Bogor)