INDRAMAYU-WARTA BOGOR – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor berpartisipasi dalam rapat Percepatan dan Evaluasi Program Pertanian Modern di Kabupaten Indramayu pada Sabtu (26/10/2024). Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi pencapaian program yang berjalan sekaligus mempercepat pembentukan korporasi pertanian sebagai upaya mengintegrasikan produksi, pengolahan pascapanen, dan akses pasar dalam satu manajemen yang profesional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pentingnya modernisasi dalam pertanian. Ia percaya bahwa modernisasi dapat meningkatkan produksi padi di Indonesia. “Kita harus bertransformasi menuju pertanian modern, proses usaha tani lebih efisien dan biaya produksi juga lebih murah, pastinya produksi akan meningkat,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan program pertanian modern yang diusung Kementan bertujuan untuk memfasilitasi para petani di lapangan menggunakan alsintan sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. “Dalam hal ini, sangat penting regenerasi petani sehingga mahasiswa dan alumni Polbangtan/PEPI harus terlibat pada program Pertanian Modern di beberapa kawasan untuk ketahanan pangan Indonesia,” tegas Idha.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, hadir langsung bersama Wakil Direktur III, Rudi Hartono. Dalam kesempatan itu, Yoyon menekankan pentingnya percepatan implementasi korporasi pertanian untuk meningkatkan daya saing. “Korporasi pertanian memungkinkan seluruh rantai nilai usaha tani dikelola lebih efektif dan efisien, sehingga petani mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar sekaligus akses pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto, menyampaikan bahwa evaluasi ini penting untuk memastikan sinergi lintas lembaga berjalan optimal. “Kami ingin memastikan seluruh program berjalan sesuai target, dan kolaborasi dengan Polbangtan Bogor sangat penting untuk meningkatkan kompetensi petani dan mempercepat adopsi teknologi modern,” kata Sugeng.
Ketua Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) Indramayu, Taryono, juga memberikan pandangan positif. “Korporasi pertanian sangat membantu petani dalam mengakses teknologi dan alat-alat modern. Dengan manajemen yang terpusat, proses produksi hingga pemasaran akan lebih efektif, dan kami siap mendukung penuh percepatan ini,” ujarnya.
Wakil Direktur III Polbangtan Bogor, Rudi Hartono, menambahkan bahwa percepatan dan evaluasi program membutuhkan sinergi semua pihak. “Kami tidak hanya fokus pada konsep, tapi juga pada aksi nyata di lapangan. Polbangtan Bogor siap memberikan pendampingan teknis dan meningkatkan kapasitas petani agar program ini berhasil dengan optimal,” jelasnya.
Diharapkan, melalui rapat percepatan dan evaluasi ini, sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha semakin kuat. Pembentukan korporasi pertanian di Indramayu ditargetkan dapat meningkatkan produktivitas, memperkuat rantai pasok, dan pada akhirnya memperbaiki kesejahteraan petani sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah. (agm)