JAKARTA – WARTA BOGOR – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi harga cabai akan mulai turun pada bulan Februari 2025.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan meroketnya harga cabai belakangan ini merupakan pengulangan tren seperti awal tahun 2024.
“Sama dengan periode sebelumnya. Rerata harganya di atas harga acuan kita. Nanti Februari mulai akan turun dan Maret akan masuk lagi ke range batas bawah dan batas atas,” ujarnya dalam rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bersama kalangan petani cabai dan stakeholders di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Dia mengatakan, harga cabai sebenarnya sempat menurun sejak September 2024. Namun, kini naik lagi.
“Harga cabai merah keriting di tingkat produsen pada 2024 mulai menurun sejak September. Oktober agak di bawah. November harganya Rp 14.000 per kilogram di petani,” kata Ketut.
Adapun Bapanas akan memetakan daerah mana saja yang mengalami kenaikan harga dan akan didorong suplai cabai dari daerah yang surplus.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI), Tunov Mondro Atmojo mengungkap alasan harga cabai melonjak di pasaran karena cuaca. Produktivitas cabai menurun karena hujan.
“Penyebab kenaikan harga ini yang pasti karena banjir atau kalau bahasa kami, tergenang air tanaman kami. Itu kalau cabai, tergenang air dalam kurun waktu satu bulan, tidak akan pernah ada yang kuat,” kata Tunov.
Sumber: Kompas.com