BOGOR – WARTA BOGOR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun 38 unit rumah tahan gempa di Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan. Rencananya, rumah tersebut siap dihuni pada bulan Oktober 2024 nanti.
“Dari kontraktor bulan ini selesai. Mungkin di Oktober akan dilakukan serah terima, tidak tahu di awal atau di akhir. Nanti, ada serah terima kunci,” kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/9/2024).
Pembangunan rumah tahan gempa ini diperuntukkan bagi warga yang menjadi korban bencana di Kelurahan Empang, Kelurahan Lawanggintung, Kelurahan Batutulis pada tahun 2023.
Biaya pembangunan rumah tahan gempa tersebut menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) BNPB tahun anggaran 2024 sebesar Rp 4,3 miliar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor hanya memberikan pendampingan dengan menyelesaikan infrastruktur pendukung di sekitar kawasan huntap, seperti tembok penahan tanah dan akses jalan masuk menuju lokasi.
“Dananya seluruhnya adalah dana dari BNPB, dana untuk huntap. Dari kita (Pemkot Bogor) ada pendampingan menyelesaikan infrastruktur pendukung, misalnya membuat TPT, jalan masuk. Kita juga koordinasi dengan PLN, dan PDAM yang nanti akan menyambung air ke sini,” ujar Syarifah.
Ke depannya, Pemkot Bogor juga akan membangun huntap berupa rumah bersusun di sekitar kawasan tersebut yang tidak hanya diperuntukkan bagi warga korban bencana. Mengingat saat ini masih banyak warga yang tinggal di daerah yang tidak semestinya seperti di bantaran sungai.
“Karena banyak yang memerlukan, kita harus sudah memulai bangun rumah susun. Mungkin nanti sekitar sini, karena fasilitasnya sudah dibangun. Jalan masuknya sudah kita bikin, ada permukiman klasternya, jadi bisa terpadu. Kita bahas juga dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD),” jelas Syarifah.
Sumber: Kompas.com