Umum

Harga Cabai Meroket di Ratusan Lokasi, Kepala BPS ungkap Penyebabnya

JAKARTA – WARTA BOGOR – Harga cabai merah menunjukkan kenaikan di berbagai wilayah. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan indeks perubahan harga (IPH) cabai merah terus bertambah.

Pada pekan kedua November 2025, terdapat 164 kabupaten/kota yang mencatat kenaikan harga, naik dari 136 wilayah pada pekan sebelumnya.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan salah satu penyebab utama lonjakan harga harga cabai merah yakni faktor cuaca. Tingginya curah hujan di sentra produksi membuat suplai cabai merah terganggu baik di tingkat petani maupun konsumen.

Advertisement

Di sisi lain, angka rata-rata nasional justru menunjukkan pergerakan berbeda. Pada periode yang sama, rata-rata harga cabai merah turun 4,04% dibanding Oktober, berada di level Rp52.979 per kilogram (kg). Harga ini masih berada dalam rentang harga acuan pemerintah (HAP) yakni Rp37.000-Rp55.000 per kg.

Meski demikian, Amalia mencatat ada daerah dengan harga yang sangat tinggi. “Bahwa ada kenaikan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai merah, dari 136 (kabupaten/kota) minggu lalu, saat ini 164 kabupaten/kota. Bahkan di kabupaten Nduga harga cabai merah mencapai Rp200.000 per kg,” ungkap Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (17/11/2025).

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) yang dikelola Kemendag, harga cabai merah keriting hari ini, Senin sedikit mengalami penurunan menjadi Rp52.600 per kg dibandingkan satu pekan sebelumnya Rp53.100 per kg

Advertisement

Sementara harga cabai rawit merah mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp41.600 per kg, menjadi Rp44.600 per kg.

Gangguan produksi di berbagai sentra memperburuk kondisi, hal ini mengakibatkan hambatan panen dan menurunnya suplai membuat pasokan ke daerah nonsentra menyusut.

Selain itu, beberapa daerah penghasil melaporkan kasus gagal panen yang semakin memperketat distribusi. Akibatnya, harga naik tajam di tingkat pedagang maupun konsumen.

Advertisement

Namun, Amalia menegaskan, konsumen umumnya tidak memperhatikan persentase kenaikan, melainkan harga akhir yang mereka hadapi di pasar.

“Pada saat level harganya sudah tinggi, itulah yang kemudian dirasakan oleh konsumen, sehingga menyampaikan harga cabai mahal,” katanya.

Sementara itu, tren berbeda terlihat pada komoditas cabai rawit. Rata-rata harga cabai rawit turun menjadi Rp40.650 per kg. BPS mencatat hanya 29 kabupaten/kota yang melaporkan kenaikan IPH untuk jenis cabai ini.

Advertisement

 

 

 

Advertisement

Sumber: CNBC Indonesia

 

Advertisement
Share

Recent Posts

BKD Jabar Ungkap Puluhan ASN Malas Bekerja di Lingkungan Pemprov

JABAR - WARTA BOGOR - Sebanyak 26 Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa…

4 seconds ago

Wakapolri Sebut Polisi Kalah Cepat, Warga Lebih Sering Lapor ke Damkar

JAKARTA - WARTA BOGOR - Wakil Kepala Polri (Wakapolri), Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa masyarakat…

6 hours ago
Advertisement

Kemlu Angkat Suara Usai RI disebut Masuk Daftar Negara Tujuan Pemindahan Warga Gaza

JAKARTA - WARTA BOGOR - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara usai beberapa laporan…

23 hours ago

Viral Pesan ‘Misi Paket Kak’ dari Fotografer di SSA Kebun Raya Bogor, Pemkot Imbau Saling Menghargai

BOGOR - WARTA BOGOR - Viral di media sosial oknum fotografer di Sistem Satu Arah…

1 day ago

Operasi Zebra 2025 Resmi Dimulai Hari Ini, Berikut Daftar Pelanggaran yang Disasar

WARTA BOGOR - Korlantas Polri menggelar Operasi Zebra 2025 di seluruh Indonesia yang mulai hari…

2 days ago

Cegah BBM Bermasalah, Pemkot Bogor Lakukan Sidak ke Belasan SPBU Pertamina

BOGOR - WARTA BOGOR - Pemkot Bogor lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke belasan SPBU Pertamina.…

3 days ago