Umum

Harga Pupuk Subsidi Turun 20 Persen, Zulkifli Hasan Sebut Momen Bersejarah

WARTA BOGOR – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan penurunan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen merupakan momen bersejarah. Pasalnya, harga pupuk subsidi belum pernah turun sebelumnya.

Hal itu ditegaskan Zulkifli saat berbincang dengan para petani di Desa Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat. Dia memastikan penjualan pupuk subsidi di kios pupuk sudah turun 20 persen.

“Pertama kali terjadi dalam sejarah harga pupuk turun dan sudah berlaku di seluruh Indonesia, turunnya 20 persen,” kata Zulkifli, ditulis Jumat (7/10/2025).

Advertisement

Dia menjelaskan, ada lima jenis pupuk subsidi yang harganya turun. Yakni, urea, NPK, NPK Phonska, pupuk ZA, dan pupuk Organik.

Harga pupuk Urea Rp 1.800 per kilogram atau Rp 90 ribu per 50 kilogram, turun 20 persen dari harga sebelumnya yaitu Rp 112.500 per sak atau Rp 2.250 per kg.

Untuk NPK Phonska harganya saat ini adalah Rp 1.840 per kilogram atau Rp 92 ribu per 50 kilogram. Pupuk NPK Kakao harganya Rp 2.640 per kilogram, atau Rp 132 ribu per 50 kilogram. Pupuk ZA harganya Rp 1.360 per kilogram atau Rp 68 ribu per 50 kilogram. Dan pupuk organik Petroganik adalah Rp 640 per kilogram atau Rp 25.600 per 40 kilogram.

Advertisement

“Saya keliling, kemarin saya ke Bondowoso, benar pupuknya di diskon 20 persen. Waktu itu saya ke Jawa Tengah, betul diskon 20 persen, pernah juga ke Jombang, betul diskon 20 persen,” ujarnya.

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mempercepat penyaluran pupuk subsidi ke petani, memasuki musim panen ketiga pada 2025 ini. Adapun, stok pupuk subsidi dipastikan masih cukup.

Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Yehezkiel Adiperwira mengatakan saat ini sudah tersalurkan 6,5 juta ton pupuk subsidi dari total kuota sebanyak 9,55 juta ton. Targetnya, ada tambahan penyaluran hingga 2 juta ton lagi hingga penghujung 2025 ini.

Advertisement

“Jadi, kalau untuk strategi penyerapan, kami secara masif memang melakukan sosialisasi kepada petani-petani. Terutama memasuki musim tanam ketiga ini,” kata Yehezkiel.

Dia memetakan, sejumlah daerah sudah masuk pada musim hujan, dimana kondisi ini turut mendukung untuk memulai penanaman. Menyambut kondisi itu, Pupuk Indonesia akan menggerakkan kios-kios penjualan di daerah-daerah.

Utamanya, bagi kelompok tani yang masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani dalam sistem Kementerian Pertanian. Ini menjadi salah satu syarat penebusan pupuk subsidi.

Advertisement

 

 

 

Advertisement

Sumber: Liputan6

Share

Recent Posts

BKD Jabar Ungkap Puluhan ASN Malas Bekerja di Lingkungan Pemprov

JABAR - WARTA BOGOR - Sebanyak 26 Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa…

4 hours ago

Wakapolri Sebut Polisi Kalah Cepat, Warga Lebih Sering Lapor ke Damkar

JAKARTA - WARTA BOGOR - Wakil Kepala Polri (Wakapolri), Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa masyarakat…

9 hours ago
Advertisement

Kemlu Angkat Suara Usai RI disebut Masuk Daftar Negara Tujuan Pemindahan Warga Gaza

JAKARTA - WARTA BOGOR - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara usai beberapa laporan…

1 day ago

Viral Pesan ‘Misi Paket Kak’ dari Fotografer di SSA Kebun Raya Bogor, Pemkot Imbau Saling Menghargai

BOGOR - WARTA BOGOR - Viral di media sosial oknum fotografer di Sistem Satu Arah…

1 day ago

Harga Cabai Meroket di Ratusan Lokasi, Kepala BPS ungkap Penyebabnya

JAKARTA - WARTA BOGOR - Harga cabai merah menunjukkan kenaikan di berbagai wilayah. Badan Pusat…

2 days ago

Operasi Zebra 2025 Resmi Dimulai Hari Ini, Berikut Daftar Pelanggaran yang Disasar

WARTA BOGOR - Korlantas Polri menggelar Operasi Zebra 2025 di seluruh Indonesia yang mulai hari…

2 days ago