BOGOR-WARTA BOGOR – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor terus berinovasi dalam memaksimalkan potensi kampus dengan melibatkan mahasiswa dan konselor dalam program Olah Tanah. Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Direktur Polbangtan Bogor untuk memanfaatkan lahan kosong, sekaligus meningkatkan keterampilan praktis mahasiswa.
Seperti disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, agar mahasiswa tidak ragu menjadi pengusaha yang bergelut di sektor pertanian. Pasalnya, 8 dari 10 pengusaha terkaya bergerak di sektor pertanian.“Tekad kuat dan kerja keras, mengubah nasib mereka, sehingga mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi masa lalu,” jelas Mentan Amran.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya peran serta generasi muda di sektor pertanian. “Saat ini, petani-petani kita sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah mengapa, sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Idha.
Setiap konselor, yang juga dosen, diberikan lahan untuk dikelola bersama mahasiswa. Kegiatan ini mencakup serangkaian proses, mulai dari pembersihan lahan liar, pengolahan tanah, pemupukan, penanaman, hingga perawatan dan panen. Program ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Polbangtan Bogor, menjadikan lahan-lahan tersebut lebih produktif sekaligus memberikan pengalaman belajar yang komprehensif.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, dalam pernyataannya, mengungkapkan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara mahasiswa dan konselor. “Kami ingin memastikan setiap jengkal lahan yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal. Program ini bukan hanya soal memaksimalkan lahan, tetapi juga bagian dari proses pendidikan, di mana mahasiswa belajar langsung bagaimana mengelola pertanian dari awal hingga panen. Harapannya, inisiatif ini dapat menjadi bekal penting bagi mahasiswa ketika mereka terjun ke dunia kerja.”
Salah satu mahasiswa, Rika, juga berbagi pengalamannya selama mengikuti program ini. “Awalnya cukup menantang karena lahan yang kami kelola adalah lahan liar. Tapi setelah beberapa minggu bekerja sama dengan tim, saya merasa bangga melihat progres yang kami capai. Kami belajar banyak, bukan hanya soal teknik bertani, tetapi juga pentingnya kerja sama dan ketekunan dalam proses ini,” ungkapnya penuh semangat.
Dengan adanya Olah Tanah, Polbangtan Bogor berharap dapat mewujudkan lingkungan kampus yang lebih produktif dan berdaya guna, sekaligus membentuk generasi muda yang kompeten dalam dunia pertanian. Kegiatan ini berlangsung setiap hari dimulai sejak bulan Oktober 2024 dan diharapkan terus dilakukan untuk mengoptimalkan lahan di Polbangtan. (agm)