Prancis Khawatir Perang Dunia 3 Kian Dekat, Jika Ukraina Berani Lakukan Hal Ini

WARTA BOGOR – Prancis mulai khawatir dengan situasi konflik Rusia dengan Ukraina. Bahkan pejabatnya memperingatkan perang dunia ke 3 benar-benar bisa terjadi dalam waktu dekat.

Kekhawatiran ini khususnya menunjuk ke “tabrakan langsung” antara Moskow dan blok NATO. Mengingat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan Ukraina melakukan serangan jauh di wilayah Rusia menggunakan persenjataan dari barat.

“Kita harus melakukan segala hal yang mungkin untuk menghindari Perang Dunia 3,” kata seorang pejabat Prancis yang tidak disebutkan namanya kepada Le Monde, dikutip Senin (16/9/2024).

“Kita tidak bisa begitu saja mengabaikan hipotesis bahwa Rusia dapat memperluas skala operasi militer mereka,” tambahnya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis lalu memperingatkan bahwa mencabut pembatasan penggunaan senjata barat oleh Ukraina akan secara langsung melibatkan AS dan sekutunya dalam konflik tersebut. Bahkan hal itu akan ditanggapi dengan tanggapan yang tepat.

“Ini berarti bahwa negara NATO, AS negara-negara Eropa akan berperang melawan Rusia,” kata Putin dilansir AFP.

“Jika keputusan ini dibuat, itu tidak akan berarti apa-apa selain partisipasi langsung negara-negara NATO, AS, dan negara-negara Eropa, dalam konflik di Ukraina,” jelas Putin.

“Partisipasi langsung mereka, tentu saja, secara signifikan mengubah esensi, sifat konflik itu sendiri,” tegasnya.

“Rusia akan membuat keputusan yang tepat berdasarkan ancaman yang kita hadapi,” imbuhnya.

Sebenarnya, AS dan sekutunya menegaskan tidak akan terlibat langsung dalam konflik dengan Rusia. Meski begitu, Barat mengirimkan bantuan militer ke Ukraina hingga US$ 200 miliar (sekitar Rp 3.082 triliun).

Sebelumnya, Putin telah memperingatkan NATO untuk waspada terhadap apa yang mereka mainkan. Ini merujuk rencana mengizinkan Ukraina menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Rusia menggunakan senjata yang disediakan oleh barat pada awal Agustus.

 

 

 

Sumber: CNBC Indonesia