BOGOR – WARTA BOGOR – Belakangan ini media sosial dipenuhi oleh gambar semangka yang diunggah oleh warganet. Bukan tanpa sebab, gambar semangka dijadikan sebagai simbol yang melambangkan dukungan kepada Palestina.
Suara-suara dukungan dari warganet di media sosial menjadi fenomena yang menonjol. Akan tetapi, beberapa platform juga berusaha memblokir konten yang berisi dukungan kepada Palestina.
Bahkan, sejumlah pengguna Instagram melaporkan bahwa konten yang memuat dukungan kepada Palestina telah di shadow banned oleh platform tersebut.
Hal ini menginspirasi warganet untuk mencoba membuat postingan dukungan tanpa menyebut Palestina secara langsung. Sebagai gantinya, gambar bendera Palestina diganti dengan gambar buah semangka. Trend ini kemudian diikuti oleh berbagai pengguna pengguna internet dan media sosial lainnya, menjadikan gambar semangka sebagai bentuk ekpresi dukungan terhadap Palestina.
Berikut beberapa alasan mengapa gambar semangka dipilih menjadi simbol dukungan untuk Palestina :
- Menghindari shadow banned
Penggunaan gambar semangka bertujuan untuk menghindari shadow banned di media sosial. Ini digunakan untuk melindungi konten dukungan tanpa mengurangi maksud dan tujuan utama, yaitu menyuarakan dukungan untuk Palestina.
- Kesamaan Warna
Warna potongan buah semangka sama halnya dengan warna bendera Palestina, yaitu merah, hijau, putih, hitam. Hal ini membuat semangka menjadi pilihan populer untuk mengganti bendera Palestina dalam konten di media sosial.
- Hubungan dengan Palestina
Semangka adalah salah satu buah yang tumbuh dan populer di Palestina. Buah ini ditanam di seluruh wilayah Palestina dari Jenin hingga Gaza sehingga menjadi simbol koneksi kuat dengan tanah Palestina.
Selain itu, buah ini juga melambangkan budaya dan identitas Palestina dan menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina. Dalam berbagai konteks seperti protes, pertanian, kuliner, dan sastra. Masyarakat Palestina telah menggunakan semangka sebagai representasi identitas nasional yang terkait dengan tanah mereka dan semangat perlawanan.
Pengunaan semangka sebagai simbol Palestina bukanlah hal yang baru. Pertama kalinya muncul pada saat setelah Perang Enam Hari pada 1967, saat Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Pada saat ini, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di depan umum, sehingga warga Palestina mulai menggunakan semangka sebagai gantinya. Sebab, warna pada semangka dianggap mencerminkan warna bendera Palestina.
Kemudian pada tahun 1993 sebagai bagian dari perjanjian Oslo, Israel mencabut larangan pengibaran bendera Palestina. Hal ini menjadikan bendera Palestina sebagai Otoritas Palestina yang mengelola Gaza dan Tepi Barat.
Menggunakan gambar semangka dalam konten media sosial bukan semata-mata sebagai tindakan klise atau mode, melainkan sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap rakyat di Palestina yang tengah berjuang. Semangka adalah simbol keberanian, perlawanan dan koneksi kuat dengan tanah mereka.