JAKARTA – WARTA BOGOR – Kekhawatiran tentang ketahanan pangan dan konsekuesi merugikan akibat konflik geopolitik pada rantai pangan menjadi sorotan pada pertemuan Menteri Pertanian BRICS Ke-13 yang sedang berlangsung di Provinsi Limpopo, Afrika Selatan.
Direktur Jenderal Pertanian Afrika Selatan, Reformasi Tanah dan Pembangunan Pedesaan, Mooketsa Ramasodi mengatakan kepada media, Rabu (9/8/2023) bahwa pertemuan itu membahas masalah-masalah yang akan segera terjadi yang mempengaruhi sektor tersebut.
Diselenggarakan dengan tema “Memperkuat kolaborasi menuju produksi pertanian berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas”. Pertemuan dimulai dari tanggal 8 Agustus 2023 sampai 11 Agustus 2023.
Pertemuan tersebut nantinya akan menghasilkan rencana aksi BRICS untuk 2021-2024, yang mencatat isu seputar geopolitik adalah isu topikal.
“Langkah-langkah harus diambil untuk melindungi rantai pasokan dari dampak konflik geopolitik,” ujar Ramasodi.
Menurutnya perubahan iklim, pembangunan pedesaan, kesulitan ekonomi, kemiskinan dan pertambahan penduduk juga akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
BRICS merupakan akronim untuk lima ekonomi baru, Brasil-Rusia-India-China-Afrika Selatan. Afrika Selatan menjadi presiden BRICS pada 1 Januari 2023 menggantikan China.
Sumber: Antaranews