Kepala Bapperida Beberkan Rencana Pembangunan Kota Bogor Tahun Depan, Berikut Penjelasannya

KOTA BOGOR – WARTA BOGOR – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor, Rudy Mashudi menyebut Pemerintah Kota Bogor telah menyusun arah rencana pembangunan Kota Bogor tahu depan yang akan dituangkan melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025.

Rudy Mashudi menjelaskan rencana pembangunan tahun depan, Pemkot Bogor bakal berfokus pada peningkatan saya saing Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menunjang daya saing daerah.

Pembangunan tahun depan pada aspek itu, dilihatnya lebih potensial karena Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kota Bogor sangat kecil, dan akan jauh tertinggal apabila hanya mengandalkan bidang tersebut.

Untuk mencapai pengembangan SDM, Rudy menyebut indikator yang perlu diperhatikan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator ini bersandar pada 3 variabel penting yang perlu menjadi perhatian.

“Pertama ialah Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Pemkot Bogor ke depan menargetkan adanya peningkatan RLS hingga 13 tahun dari besaran sekarang yang hanya 10,7 tahun,” kata Rudy kepada Radar Bogor, Kamis (26/12/2024).

Kedua, yakni angka harapan hidup yang saat ini sudah berada di angka 74 tahun. Dan ketiga yakni variabel daya beli masyarakat. Pada variabel terakhir, Rudy akan menggenjot bukan hanya pertumbuhan ekonomi, namun juga pemerataan ekonomi.

“Program fisik yang akan dilakukan tahun depan pun diharapkan dapat menunjang SDM baik dari bidang pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur,” ucapnya.

Beberapa program fisik yang dilakukan di antaranya menyelesaikan pembangunan SMPN 22 dan 23 dan peningkatan Puskesmas sebagai pemenuhan pelayanan dasar di blind spot.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Rudy menyebut IPM Kota Bogor masih di angka 79,03. Ia menargetkan ke depan IPM Kota Bogor mencapai angka 80.

Selain SDM, terdapat 3 kluster lain yang menjadi catatan Bapperida dari evaluasi tahapan perencanaan pembangunan sebelumnya di 2005-2025

Di bidang ekonomi, Pemkot Bogor akan menyoroti angka kemiskinan yang saat ini masih di angka 6,5 persen dengan kemisikinan ekstrem sebesar 0,7 persen.

Kemudian soal angka pengangguran yang masih di angka 8 persen, indikator ketimpangan wilayah sebesar 0,46 (klasifikasi sedang), dan laju pertumbuhan ekonomi dinilai 5,1 persen.

Di bidang pengembangan infrastruktur dan lingkungan hidup Pemkot Bogor akan menyelesaikan persoalan macet yakni dengan penataan angkutan umum dan melanjutkan proyek jalan R3. Serta persoalan sampah yang timbulannya mencapai 600 ton per hari dan air minum aman yang baru mencapai 70 persen saja.

“Terakhir kami akan meningkatkan reformasi birokrasi profesionalisme ASN dan meningatkan pelayanan masyarakat. Sehingga mampu memberikan layanan terbaik. Bukan hanya kepuasan warga tapi kebahagiaan warga,” jelasnya.

 

 

 

Sumber: Radar Bogor