JAKARTA – WARTA BOGOR – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran bekerja di luar negeri terlebih para pengguna media sosial (medsos).
Mukhtarudin menjelaskan saat ini banyak pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan online scamming yang menggunakan media sosial sebagai alat pembukaan rekrutmen.
“Jadi memang modusnya itu kan mereka rekrutmen melalui media sosial, diumumkan di medsos, kemudian yang diiming-iming dipekerjakan di sektor IT, kemudian di digital marketing gitu ya. Ada agen-agen agensi yang dalam tanda petik kita juga tidak tahu apakah dia perusahaan, apakah dia perorangan, dia melakukan itu (TPPO),” ujar Mukhtarudin, Minggu (26/10/2025).
Dia menyebutkan, negara-negara seperti Thailand dan Singapura kerap menjadi negara tujuan yang diiklankan dalam lowongan pekerjaan tersebut.
Namun pada saat korban mendapatkan pekerjaan di negara tersebut, pelaku TPPO langsung membawanya ke Kamboja untuk bekerja sebagai admin judi online hingga online scam.
“Nah begitu dia dikirim ke Thailand, dikirim ke Singapura gitu ya. Tahu-tahu disana dijemput dan dibawa ke Kamboja. Tidak hanya Kamboja juga dibawa ke Myanmar banyak juga,” kata dia.
“Mereka sebenarnya korban penipuan, korban penipuan TPPO lah, kira-kira ya TPPO,” sambung Mukhtarudin.
WNI disebut sering kali dimanfaatkan untuk menjadi korban TPPO. Atas hal itu, dirinya meminta agar seluruh warga masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial terutama saat mencari informasi lowongan pekerjaan di luar negeri.
“Makanya kita mengimbau kepada masyarakat kalau ada ajakan-ajakan bekerja di luar negeri, mungkin diumumkan lewat media sosial jangan langsung percaya silakan mungkin diteliti, kemudian didalami pekerjaannya apa,” kata Mukhtarudin.
Dia menegaskan, sejatinya pemerintah Indonesia tidak pernah menjalin kerjasama penempatan pekerja migran di Kamboja.
Sehingga, warga diminta untuk terus mawas diri apabila ada tawaran kerja yang datang dari perorangan atau perusahaan yang tidak meyakinkan.
“Kalau ada perorangan-perorangan yang menghubungi masyarakat, apalagi lewat media sosial, itu mengatakan ada lowongan pekerjaan luar negeri, jangan percaya,” kata Mukhtarudin.
“Jangan percaya. Nah silahkan, kita KP2MI punya website atau sisko, sisko G to G, di situ juga terdaftar perusahaan apa yang punya legalitas bisa menyalurkan pekerjaan luar negeri, syaratnya apa, job ordernya seperti apa, itu ada,” pungkasnya.
Sumber: Tribunnews
TANGERANG SELATAN-WARTA BOGOR – Di tengah hiruk pikuk dunia pendidikan, SDIT Ummul Quro Bogor hadir…
BOGOR-WARTA BOGOR – Di era serba digital ini, seorang khatib dan dai dituntut untuk tidak…
WARTA BOGOR - Kepala Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rusli berani bicara tak senonoh…
WARTA BOGOR - Fenomena yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial terkait sejumlah fotografer yang…
BOGOR-WARTA BOGOR - Ratnih Suratnih, S.P., kembali terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah (PD) Persaudaraan Muslimah…
WARTA BOGOR - Badan Gizi Nasional (BGN) berencana memberikan insentif sebesar Rp5 juta kepada pelaksana…